MANAJEMEN UANG SAKU:
MEMBANGUN KECERDASAN FINANSIAL SEJAK DINI
Oleh R.W. Dodo*
Uang adalah suatu barang yang sangat misterius. Pergerakannya cukup
sulit untuk dikendalikan. Lalai sejenak saja dalam memonitoringnya,
semua uang yang semula menumpuk di genggaman tangan bisa ludes tanpa
sisa. Untuk mengendalikannya butuh keahlian yang khusus.
Untuk mempelajari keahlian pengelolaan keuangan tidak bisa didapatkan
begitu saja dengan instant. Tidak bisa dipastikan dengan dewasanya usia,
maka akan dewasa pula dalam mengambil kebijakan keuangan. Butuh
step-step pembelajaran hingga kita bisa benar dewasa dalam memegang
kendali uang kita.
Tidak bisa dipungkiri, bahwa uang sangatlah penting bagi kelangsungan
kehidupan kita. Semenjak zaman sejarah, uang sudah memeran penting dalam
kehidupan manusia dan begitupun dewasa ini. Dalam hal apapun, untuk
mewujudkan apa yang kita harapkan, saat ini tanpa uang tidak bisa
berjalan. Untuk kelangsungan ibadah, pendidikan, bersosialisasi dengan
sesama. Saat ini peran uang bisa jadi sangat menentukan. Apalagi di
kehidupan komunitas kota yang cenderung materialis.
Mengambil garis besar dari betapa pentingnya uang dalam kehidupan kita,
dan untuk menjadi dewasa dalam finansial tidak bisa instant. Untuk itu,
bisa menjadi sebuah kesimpulan bahwa, menajemen keuangan memang sangat
penting untuk dipelajari sejak dini.
Dengan begitu, anak akan semakin terbiasa dalam mengelola keuangannya
sendiri. Dan ini akan bisa mendewasakannya dalam memilih kebijakan
keuangan ketika ia benar-benar telah dewasa, dan sudah tertuntut untuk
memanaj keuangannya dengan baik. Karena ia telah terbiasa sejak dini,
dan masalah keuangan sudah dekat dengan dirinya.
Untuk mengajarkan manajemen keuangan sejak dini, tentu saja kita tidak
bisa dengan serta merta memberikan kuasa keuangan perusahaan atau
keuangan rumah tangga kepada anak kita. Keuangan anak, yang sangat dekat
dengan kehidupan mereka. Tentunya itulah yang pas untuk mereka gunakan
berlatih dalam memanaj uang. Yaitu, uang saku.
Manajemen Uang Saku
Manajemen
uang saku adalah pengelolaan uang saku dengan merencanakan penggunaan,
mengatur penggunaan sesuai kebutuhan, dan menjalankan perencanaan
penggunaan tersebut untuk mencapai tujuan efektifitas dalam penggunaan
uang.
Dasar dalam manajemen uang saku
Hal
mendasar dalam manajemen uang saku, seorang anak harus memahami
terlebih dahulu system dalam peberian uang saku mereka. Ada tiga cara
dalam pemberian uang saku;
1. Uang saku yang diberikan tiap hari ketika hendak berangkat sekolah
2. Uang saku yang diberikan tiap sebulan sekali ketika tanggal muda orang tua gajian
3. Uang saku yang diberikan sewaktu-waktu ketika kita memintanya
Perlu diperhatikan, pada dasarnya sudah umum tiap orang tua pasti akan
menggunakan tiga macam bentuk ini. Entah apakah yang pertama, kedua,
atau ketiga. Bahkan dalam hal ini tidak menutup kemungkinan juga orang
tua ada yang menggunakan gabungan antara yang pertama dan kedua, atau
yang kedua dan ketiga bahkan bisa juga ketiga-tiganya dilakukan.
Ditilik dari segi keefektifan pendidikan anak, yang baik seharusnya
yang dilakukan oleh orang tua adalah point yang pertama atau point yang
ke dua. Jika yang ketiga, atau penggabungan antara ketiganya, hal itu
tidak baik dilakukan. Karena akan berpengaruh kepada kemalasan dalam
pengelolaan keuangan anak. Anak akan cenderung masa bodoh menggunakan
uang, karena mereka akan selalu beranggapan kalau mereka butuh uang dan
minta kepada orang tua, maka orang tua akan memberinya. Hal itu untuk
kelangsungan kedewasan anak dalam hal keuangan akan buruk.
Selanjutnya, dasar yang kedua anak harus bisa mengetahui kebutuhannya.
pada dasarnya menurut tingkatannya, kebutuhan dapat dibagi menjadi tiga
macam, yaitu;
1).
Kebutuhan primer, yaitu kebutuhan yang harus dipenuhi sebelum kebutuhan
lainnya terpenuhi. Kebutuhan primer mutlak diperlukan agar manusia
dapat hidup. Kebutuhan primer sering disebut juga dengan kebutuhan
pokok, misalnya, makanan, pakaian, perumahan dsb.
2).
Kebutuhan sekunder, yaitu kebutuhan yang akan dipenuhi, apabila
kebutuhan primer telah dipenuhi. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan
pelengkap atau disebut juga kebutuhan kultural. Manusia tidak hidup dari
nasi saja. Sebagai manusia berbudaya, yang hidup bermasyarakat, maka
selain kebutuhan hidup pokok, manusia memerlukan berbagai hal lain
kebutuhan lagi yang lebih luas dan beraneka ragam. Semua kebutuhan itu
(selain kebutuhan hidup pokok) disebut kebutuhan sekunder. Sekunder
(nomor dua) disini tidak berarti tidak penting. Kebutuhan sekunder,
misalnya; perabot rumah tangga, sepeda, koran atau majalah.
3).
Kebutuhan tersier / mewah, yaitu kebutuhan yang hanya dapat dipenuhi
oleh orang yang memiliki tingkat kemampuan ekonomi tinggi atau orang
kaya. Misalnya, rumah mewah, mobil mewah, dan lain-lain.
Contoh,
yang diberikan pada tingkatan kebutuhan di atas adalah bentuk dari
kebutuhan orang dewasa. Seorang anak bentuk dari kebutuhannya dalam tiap
tingkatan berbeda. Karena ini menyangkut juga dari keuangan mereka.
Mereka harus memahami ini. Contonya, jika kebutuhan primer, yang
termasuk dalam golongan kebutuhan uang saku ini diantaranya yaitu;
seperangkat peralatan sekolah, seperti pensil, bolpoint, penggaris,
buku, jangka dsb.
Yang
termasuk dalam kebutuhan sekunder diantanya yaitu; buku-buku penunjang
kurikulum yang ada di sekolahan, jam tangan (untuk kebutuhan melatih
mendisiplinkan waktu), kalkulator (untuk membantu jika pelajaran
matematika) atau kamus bahasa, dsb.
Begitupun
dengan kebutuhan tersier / kemewahan dalam uang saku siswa SMP, SMA,
seperti kebutuhan primer dan sekunder. Mempunyai klasifikasi beda dengan
kebutuhan tersier pada orang tua kebanyakan yang meliputi rumah mewah,
mobil mewah, dsb. Dalam hal ini, mungkin yang termasuk dalam kebutuhan
tersier pada anak siswa SMP, atau SMA adalah HP, MP3 Player, kamera
digital dsb.
Langkah dalam manajemen uang saku
1. Menentukan Tujuan Keuangan
Tujuan
disini fungsinya adalah sebagai motivasi kita untuk melakukan
pengaturan keuangan. Untuk itu, tidak boleh ragu. Harus benar-benar
ditetapkan. Mau tidak mau, harus memilih salah satunya. Dan kalau bisa
pilihan yang mempunyai nilai lebih tinggi. Karena, itu akan menuntut
kedisiplinan kita dalam menggunakan uang saku tersebut.
Dalam
membuat tujuan perencanaan uang saku ini, perlu memahami jangka sebuah
tujuan. Jangka sebuah tujuan ada dua macam, yaitu tujuan yang berjangka
pendek, dan tujuan yang berjangka panjang.
2. Menganalisa Kondisi Keuangan Sekarang
Yang
dimaksud dengan penganalisaan kondisi keuangan disini, adalah
mengetahui bagaimana kondisi keuangannya sekarang. Mungkin apabila
sistem pemberian uang saku model harian dengan nominal tertentu, berarti
harus tahu uang tiap hari adalah sejumlah nominal itu. Dan harus sudah
tahu, bagaimana dan apa saja yang perlu dialokasikan untuk penggunaan
uang itu.
3. Membuat Rencana Keuangan
Yang
dimaksud dengan rencana keuangan, adalah membuat rincian pendapatan dan
pengeluaran uang saku. Pada dasarnya, prinsip dari rencana keuangan ini
adalah membuat bagaimana agar ’pengeluaran lebih sedikit dari yang
diterima (alias pengeluaran harus lebih sedikit daripada pendapatan).’
Jangan sampai terjadi besar pasak dari pada tiang. Atau besar
pengeluaran dari pada pendapatan.
4. Melakukan Implementasi Dari Rencana Keuangan
Yang
dilakukan untuk melakukan implementasi dari rencana keuangan adalah
mengawali pengurutan tujuan-tujuan keuangan berdasarkan prioritasnya,
selanjutnya meninjau terlebih dahulu tujuan keuangan yang paling
penting.
5. Monitor dan Evaluasi Berkala
Tahap
terakhir dari rencana keuangan adalah monitor dan evaluasi berkala.
Sesuai dengan tujuan dan langkah-langkah yang telah dilakukan di atas.
Dalam hal ini perlu adanya pengecekan dalam tiap langkahnya. Hal ini
sangat diperlukan dilakukan. Dimana untuk mengetahui kondisi keuangan
dan perkiraan berapa persen tujuan akan bisa tercapai, dan langkah
bagaimana untuk menghadapi jika ada kendala-kendala dalam proses
perwujudannya.
Prinsip
pada langkah memanaj uang saku, ada persentase baku yang tidak bisa
ditiadakan. Yaitu persentase untuk uang tabungan. Persentase uang
tabungan besarnya adalah kisaran 10-15% dari jumlah nominal uang yang
ada. Sesuai dengan tujuang jangka panjang atau pendek.
Prinsip dalam menabung adalah mendahulukan menabung lebih dahulu sebelum mengeluarkan uang untuk yang lain.
Itulah sekilas uraian tentang manajemen uang saku. Untuk lebih jelasnya
bisa didialogkan bersama.Terima kasih! Semoga bermanfaat!
***
R.W. Dodo, (track record: Leader
FLP Cab. Ciputat, Director Anakata Script Writer, Manager Literary
Agency Mata Pena Writer, Direktori penulis Menulisyuk.com, Trainer,
Mantan Staf Ahli Tim Kreatif BACA, Mantan Editor @Media, Pendiri Lingkar
Sastra Tarbiyah (LST) UIN Jakarta) dan Redaktur Buletin SMART.
Blog: - Multiply : anakkata.multiply.comhttp://asihputera.sch.id/index.php/artikel/147-manajemen-uang-saku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar